Pesawat tempur ringan EMB 314 Super Tucano buatan pabrik Embraer, Brasil, saat mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 September 2012. (Kompas/Riza Fathoni)
Dua personel TNI Angkatan Udara telah resmi menyelesaikan pendidikan Transisi A-VI pesawat Embraer 314 Super Tucano, Senin (14/11). Keduanya adalah Lettu Pnb Gusti Virmandi dan Lettu Pnb Anthera Galuh S.
Keduanya merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2013 dan telah menyelesaikan sekolah penerbang di Yogyakarta angkatan ke-87. Mereka kemudian digembleng Skuadron 21 Wing 2 selama 15 bulan.
Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Malang, Marsma TNI RM Djoko Senoputro, mengatakan bahwa pendidikan transisi penerbang merupakan sebuah investasi sumber daya manusia.
“Para penerbang Skuadron 21 akan dididik untuk dipersiapkan dalam proses pengembangan SDM khususnya penerbang pesawat tempur yang andal. Mereka diharapkan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab dalam mengoperasikan pesawat Super Tucano di masa mendatang,” ujar Marsma Djoko, seperti dilansir merdeka.com pada Selasa (15/11).
Penutupan pendidikan Transisi A-VI ditandai dengan penyematan bagde pilot Super Tucano pada Lettu Pnb Gusti Virmandi dan Lettu Pnb Anthera Galuh S.
Dua pilot Super Tucano lulus ujian. (Merdeka.com/Darmadi Sasongko)
Danlanud berkesempatan menyiram air bunga sebagai lambang penyucian. Selanjutnya, pemecahan telur yang menyimbolkan lahirnya penerbang Super Tucano baru, dan pemberian kapas sebagai simbul sayap-sayap nusantara yang siap membela NKRI melalui kejayaan di Udara.
Sumber: merdeka.com